Proses Menemukan Masalah dan Oppurtunity pada Tahap Empati dalam Proses Design Thinking
Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas sekilas mengenai apa itu empati. Bila kita sedikit flashback pada design thiking, empati dapat diartikan sebagai tahap untuk mendapatkan pemahaman dari suatu masalah yang ingin kita pecahkan. Tentunya tanpa sebuah masalah kita tidak dapat merancang sebuah produk, karena produk yang bagus ialah produk yang beorentasi pada masalah. Bagaimana kita dapat menemukan suatu masalah untuk merancang sebuah produk? Maka dari itu saya akan jabarkan beberapa cara untuk menemukan masalah dalam merancang produk.
- Dimulai dari masalah yang kita hadapi atau yang terjadi disekitar lingkungan kita
Dalam menemukan masalah kita tidak perlu jauh-jauh banyak sekali masalah yang dapat kita temukan pada aktivitas kita sehari-hari dan disekeliling kita namun terkadang kita kurang peka terhadap masalah yang sedang terjadi. Berikut beberapa contoh masalah disekililing kita seperti :
“Kita ingin berbelanja disebuah toko namun toko tersebut tidak menyediakan metode pembayaran secara debit dan kita pun malas ke atm karena lokasinya yang cukup jauh. “
“Kita ingin melakukan pemerikasaan kesehatan namun kondisi yang tidak memungkinkan untuk datang ke rumah sakit seperti kemacetan, hujan, ataupun mesti antri dirumah sakit.”
2. Bersumber dari data-data transaksional
Masalah dapat ditemukan pada data-data transaksional. Data-data transaksional tersebut meliputi data usaha yang sedang kita jalankan, data dari internet, data dari bps, dll. Contoh data transaksional sepert jumlah penderita diabetes dan kolestrol yang terus meningkat karena mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.
Dalam memilih masalah yang akan kita buatkan solusinya dalam bentuk produk, kita harus memiliki pandangan yang luas terhadap masalah yang kita sasar. Caranya dengan berempati langsung kepada orang yang mengalaminya. Kita harus memastikan masalah ini tidak dirasakan oleh satu orang tetapi dirasakan oleh banyak orang. Karena semakin banyak pihak yang merasakan masalah tersebut semakin banyak pula orang yang akan menggunakan produk kita.
Apa saja sih tehnik yang dapat digunakan untuk menemukan masalah :
1. User Interview
User interview adalah proses memperoleh keterang dari user yang bertujuan untuk melakukan penelitian mengenai masalah dengan cara tanya jawab secara bertatap muka, telepon dan media online yang berdasarkan pada interview guide.
2. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai aktivitas untuk mengetahui sesuatu dari fenomena-fenomena yang didasarkan pada pengetahuan dan gagasan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari fenomena yang diteliti. Informasi yang didapat harus bersifat objektif, nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Survey
Survey adalah metode pengumpulan data dari responden menggunakan angket atau kuesioner yang didistribusikan secara langsung atau melalui perantara seperti telepon atau media online.
Pada tahap pengumpulan data kita dapat menggunakan data inspired design untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber atau menggunakan data informed design dimana kita memantau data yang kita miliki untuk mengidentifikasi suatu masalah atau opportunity.
Agar lebih mengerti tentang penjelasan yang disampaikan kita akan membuat sebuah contoh studi kasus yang sama dari setiap artikel desing thinking yang saya buat yaitu tentang pengusaha kopi. Jadi bagi pembaca semuanya kita bisa membayangkan bahwa kita adalah seorang pengusaha kopi yang sedang hits dan ingin meningkatkan penjualan, hal ini dikarenakan kita ingin memperluas jaringan ditahun depan untuk memenangkan pasar. Coba pikirkan sekiranya apa yang harus kita lakukan?
Pertama kita dapat melihat trend penjualan kita apakah terjadi kenaikan sesuai yang diharapkan misalkan dari data yang kita miliki, penjualan kita memang naik tapi peningkatannya tidak terlalu signifikan seperti dibulan sebelumnya hal ini didukung oleh rasio repeat order kita yang semakin hari semakin menurun maka kita bisa mengetahui bahwa hal ini sangat berbahaya untuk bisnis kita jangka panjang dan menganggu rencana perluasan jaringan di tahun depan. Setelah itu kita bisa memulai observasi dan interview di tenant yang kita miliki baik ke pelanggan ataupun karyawan kita agar kita dapat mengetahui perilaku pelanggan, permasalahan di tenant, motivasi untuk membeli dan peluang-peluang untuk improvement.
Misalkan pelanggan sangat menyukai kopi di tempat kita namun mereka sangat terganggu dengan antrian yang panjang lalu terkadang menu juga sudah habis ketika mereka sampai di depan kasir. Selain itu pelanggan juga berharap dapat mengetahui ketika pesanan mereka telah siap untuk diambil tanpa harus menunggu lama di depan kasir. Mereka berpendapat bahwa masalah-masalah tersebut membuat mereka malas untuk melakukan repeat order atau membeli lagi kopi di tenant yang kita miliki. Apa yang harus kita lakukan?
Kita harus mencoba untuk menganalisa kompetitor besar yang ada agar melihat bagaimana mereka melayani pelanggan dan bagaimana mereka bisa berkembang. Dalam menemukan masalah kita memang harus sekreatif mungkin untuk memperoleh banyak data yang akan digunakan. Menurut kamu apakah semua data yang kita peroleh perlu dipercahkan solusinya?
Apa selanjutnya?
Pada artikel selanjutnya kita akan bersama-sama mempelajari bagaimana kita bisa memilih data yang paling mempresentasikan masalah yang dirasakan pengguna dan kritetia-kriteria dalam memilih data yang cocok untuk dicarikan solusinya.
Dont forget follow akun medium Hen Hen Lukmana agar bisa belajar bareng & selalu update tenatang User Experience & User Interface.
Referensi
Anonim. 2018. Metode Survey: Pengertian & Proses Penelitiannya [Diakses 25 Juni 2020]. Tersedia pada: http://sosiologis.com/metode-survey
Edra R. 2017. 10 Pengertian Observasi Menurut Para Ahli [Diakses 25 Juni 2020]. Tersedia pada: https://blog.ruangguru.com/10-pengertian-observasi-menurut-para-ahli
Nazir M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia